DEFINISI PENGETAHUAN:
Jenis pengetahuan Manusia, pembagian Ilmu
Pngetahuan
& Sejarah perkembangan Ilmu Pengetahuan
Oleh : K H A I R I,S.PdI
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Manusia,
Dalam melangsungkan kehidupannya diatas dunia ini manusia dituntut agar mampu
mengembangkan potensi tuhan yang telah dikaruniakan pada dirinya yakni akal dan
fikiran sehingga ia mampu berinteraksi dengan alam.
Dalam
dokumen Tuhan, manusia telah dipatrikan untuk mengolah dan megusai alam dunia
ini untuk melangsungkan kehidupannya selaku khalifah fil ard, dalam
mengeksplorasikan interaksi manusia dengan alam ini manusia dituntut untuk
memahami dan menggali potensi-potensi alam melalui pengetahuan (science).
Berbicara
mengenai science sudah barang tentu
menghendaki kebenaran secara langsung dalam dirinya sendiri sehingga melahirkan
putusan yang benar dan mutlak. Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu
manusia, karena manusia merupakan
satu-satunya makhluk tuhan yang mengembangkan pengetahuan secara sungguh-sungguh.
Binatang juga mempunyai pengetahuan, namun keterbatasannya bersifat
terbatas(survival). Salah satu tokoh tokoh ilmuan yang telah mencoba
mengembangkan potensi tuhan dalam dirinya ialah: Thales (624-548)[1]
yang proses penjelajahan intelektualnya menghasilkan prodak pengetahuan inti
sari alam adalah air, walaupun konsep pengetahuannya mengalami perkembangan
namun usaha pembuktiannya telah melahirkan dasar pengetahuan.
Dalam
makalah ini penulis akan mencoba untuk mengulas tentang definisi pengetahuan:
Jenis pengetahuan dan perkembangan Ilmu pengetahuan yang berasal dari beberapa
sumber. Dan akan dikaji secara teoritis dan akuntabel bersama rekan-rekan
Mahasiswa semester I Pasca Sarjana IAIAN
STS Jambi, semoga makalah ini memberi mamfaat bagi penulis sendiri dan juga
bagi semua pembaca.
- PEMBAHASAN
a.
Definisi
pengetahuan
Secara
etimologi pengetahuan berasal dari bahasa inggris : knowledge –pengetahuan[2],
dalam Encylopedia of filosolophy
pengetahuan ialah kepercayaan yang benar (knowledge
is justified true belief).[3]
Sementara secara terminology: menurut Sidi Gazalba-
pengetahuan ialah yang diketahui atau pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu adalah
proses dari pengenalan,sadar,insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah
isi fikiran[4].Pengetahuan
dapat kita tinjau dari yang memberikan pengetahuan tersebut. Dalam hal wahyu
dan intuisi,secara implisit kita mengetahui bahwa wahyu dan intuisi adalah
sumber pengetahuan. Dengan wahyu maka kita mendapatkan pengetahuan lewat
keyakinan.
Dalam penalaran
untuk melakukan kegiatan analisis maka kegiatan penalaran hanya merupakan
merupakan metodologis berpikir tertentu[5].
Dalam kamus filsafat di eksplenation bahwa pengetahuan (knowledge) adalah proses kehidupan yang
diketahui manusia secara langsung dari kesadaran sendiri. Sementara Surajiyo dalam
bukunya ilmu filsafat suatu pengantar
berkomentar : “
Pengetahuan adalah
hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala tindakan manusia untuk
memahami suatu objek yang dihadapinya, hasil usaha manusia untuk memahami suatu
objek tertentu[6]”
*Dari beberapa definisi pengetahuan menurut para pakar
diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa pengetahuan merupakan sebuah
penalaran yang diproseskan manusia melalui akal fikirannya sehingga
menghasilkan sebuah ilmu pengetahuan yang komplik dan logis dan menghasilkan
sebuah prodak ilmu pengetahuan yang ilmiah.
b.
Jenis-jenis pengetahuan manusia
Dalam konsep filsafa ilmu, setiap jenis pengetahuan memiliki
cirri-ciri spesifik berkenaan tentang apa ontology, bagaimana epistimologi dan
untuk apa aksiologi pengetahuan tersebut disusun. Ketiga landasan ini Saling
terkoneksi; jadi ontology berbicara
tentang epistimologi ilmu dan epistimologi ilmu terkait dengan aksiologi ilmu
dan sebagainya.
Berangkat dari pengetahuan adalah kebenaran dan kebenaran itu
adalah pengetahuan, maka didalam aspek
kehidupan manusia memiliki beberapa pengetahuan dan kebenaran. Burhanudin salam
mengklasifikasikan bahwa pengetahuan manusia ada empat jenis, yaitu :
1.
Pengetahuan biasa
( common sense ) dan sering diartikan
dengan good sense,dimana seseorang
memiliki sesuatu dan ia menerima secara baik. Semua orang menyebutkan sesuatu
itu merah karena memang itu merah,benda itu panas : memang dirasakan panasnya
sehingga sampai seseorang pada keyakinan secara umum tentang sesuatu dan mereka
akan berpendapat semuanya,common sense diperoleh dari pengalaman
sehari-hari,seperti makanan dapat memuaskan rasa lapar,musim kemarau akan
mengeringkan sawah tadah hujan,dan sebagainya.
2.
Pengetahuan Ilmu,
yaitu sebagai terjemahan dari science.dalam
pengertian sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam,
yang sifatnya kuantitatif dan objektif.[7]
Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha mengorganisasikan dan mensistematisasikan
commonsense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan
manusia dengan pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan metode.
3.
Pengetahuan
filsafat, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat
kontempaltif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada
universalitas dan kedalam kajian tentang sesuatu dengan luas dan mendalam.
Sehingga ilmu tadinya kaku dan tertutup menjadi longgar kembali.
4.
Pengetahuan Agama,
yakni pengetahuan yang hanya diperoleh dari tuhan dan para utusan-Nya.
Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini setiap pemeluk agama.
Pengetahuan Agama mengandung beberapa hal yang pokok, yaitu ajaran tentang cara
berinteraksi dengan tuhan, yang sering kita sebut hubungan vertical, cara
berhubungan dengan manusia sering disebut hubungan horizontal. Dan juga
pengetahuan ini memberikan informasi tentang hari akhir.
Nanggut filsafat[8]
kita, juga mengidentifakasikan jenis-jenis pengetahuan manusia kedalam 4
tingkatan yakni :
1.
Pengetahuan Eikasia ( Khayalan)
Tingkatan yang paling rendah yang disebut eikasia yakni
pengetahuan yang objeknya berupa bayangan atau deskriptif yang pengetahuan ini
berhubungan dengan kesenangan atau kesukaan serta kenikmatan manusia yang
berpengetahuan.pengetahuan yang menghayalkan manusia bahwa dirinya pada saat
tertentu ingin memiliki rumah besar, mobil dan sebagainya yang kekuatan
hayalnya membawa manusia dalam keadaan sadar dan menganggap betul-betul ada
pada kenyataan.
2.
Pengetahuan Pistis ( subtansial)
Tingkatan
pengetahuan ini adalah pengetahuan mengenai hal-hal yang konkrit dalam dunia
kenyataan dan dapat diindrai secara langsung. Objek pengetahuan ini biasa
disebut zooya karena isi
pengetahuannya mendekati suatu keyakinan (kepastian yang bersifat pribadi atau
subjektif).
3.
Pengetahuan Dianoya (Matematika)
Pengetahuan
ini adalah tingkatan yang ada di dalamnya sesuatu yang tidak hanya terletak
pada pakta atau objek yang tampak,tetapi juga terletak pada bagai mana cara
berfikir, seperti yang di tuturkan oleh naggut
kita Plato tentang pengetahuan ini adalah para ahli matematika atau geometri,dimana
objeknya adalah matematik yang diselidiki dengan akal budi.
4.
Pengetahuan Noesis ( filsafat)
Pengetahuan
ini merupakan pengetahuan tertinggi,yang objeknya arche, yakni prinsip-prinsip utama yang mencakut epistimologi dan
metafisik. Prinsip ini biasa disebut “IDE”. Plato menerangkan tentang
pengetahuan ini adalah hampir sama dengan pengetahuan piker,tetapi tidak
menggunakan system matematik, melainkan dengan fikiran yang sungguh-sungguh
abstrak.[9]
*Dari uraian diatas dapat penulis tarik kesimpulan dari jenis pengetahuan
manusia memiliki type dan tingkatan yang berbeda dalam merangsang akal budi
manusia untuk mengembangkan potensi dirinya yang telah dikaruniai oleh tuhan
sehingga manusia dapat menginterpretasikan dalam kehidupannya untuk selalu berinteraksi
dengan alam nyata melalui alam fikiran filsafat, sehingga melangsungkan
kehidupannya dengan subtansi pengetahuan yang benar yakni pembenaran akan
kehadiran tuhan dalam hidupnya.
- Pembagian ilmu pengetahuan.
Klasifikasi ilmu pengetahuan mengalami perkembangan dan perubahan yang
singkron dengan perkembangan zaman, disini penulis akan mengulas beberapa
pandangan tentang pembagian ilmu pengetahuan, sebagai berikut:
-
Cristian Wolf mengklasifikasikan ilmu pengetahuan
kedalam 3 kelompok besar yakni : Ilmu pengetahuan empiris, Ilmu pengetahuan
matematika, dan filsafat
Klasifikasi ilmu ilmu pengetahuan tersebut dapat dikemaskan sebagai
berikut,
A.
Ilmu Pengetahuan empiris ;
1.
Kosmologis empiris
2.
Psikologis empiris
B.
Matematika :
1.
Murni,aritmatika,geometri,aljabar
2.
Campuran : mekanika, dll
C.
Filsafat :
1.
Spekulatif
a.
Umum – ontology
b.
Khusus : Psikologi,kosmologi,teologi
Klasifikasi Ilmu pengetahua menurut Karl Raimund Popper mengklasifikasi ilmu pengetahuan ke dalam tiga
dunia, yaitu : dunia 1, dunia 2 dan dunia 3
*dunia 1 merupakan kenyataan fisis
dunia
* dunia 2 adalah kejadian dan
kenyataan fsikis dalam diri manusia
*
dunia 3 hanya ada selama dihayati, yaitu karya dan penelitian ilmiah, dalam
studi yang sedang berlangsung,membaca
buku, dalam ilham yang sedang mengalir dalam diri seniman, dan penggemar seni
yang sedang mengadaikan adanya suatu kerangka. Menurut popper dunia 3 itu
mempunyai kedudukan sendiri dan tidak terpaut pada dunia 1 dan dunia 2[10]
Sementara AL-ghazali secara filosofis membagi ilmu
pengetahuan kedalam Ilmu syar’iyyah dan Ilmu Aqliyyah, terakhir Al-ghazali
menyebutkan ilmu ghair syar’iyyah[11].
Quthb al-Din juga membagi ilmu pengetahuan yakni ulum hikmy dan ulum ghair
hikmy. Ilmu nonfilosofis menurutnya pandangan sinonom dengan ilmu relegius
karena ilmu tersebut berkembang dalam suatu peradaban yang memiliki syari’ah
(hokum wahyu)[12]
Dr.Muhammad Al-bahi membagi ilmu dari segi sumbernya terbagi
menjadi dua yakni : Ilmu yang bersumber dari tuhan, dan ilmu yang bersumber
dari manusia___Al-jarjani juga menggklasifikasi
ilmu pengetahuan menjadi 2 jenis yakni: Ilmu Qadim dan Ilmu hadits( Baru).
Analisa penulis dalam pembagian jenis ilmu pengetahuan diatas
dapat dikonformulasikan dalam 2 bagian besar yakni : ilmu yang bersumber dari
dokumentasi Tuhan yakni meliputi semua cabang ilmu pengetahuan baik pengetahuan Al-addin maupun ilmu pengetahuan Al-addunya, dan
kemudian Ilmu Pengetahuan yang bersumber atas inspirasi manusia dalam
mengembangkan akal budi dalam menangkap pesan-pesan tuhan dalam
menginterpretasikan nilai-nilai Qur’ani.
D.
Historis
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Menelusuri jarum-jarum sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan dalam makalah ini penulis akan mengulas 3 dekade
perkembangan Ilmu pengetahuan manusia, 3 dekade tersebut meliputi sejarah
filsafat barat,filsafat timur dan sekelumit filsafat Islam,
A. Sejarah
Filsafat Barat
Kehadiran filsafat barat dilatar belakangi
lahirnya filasafat yunani yang memberi kontribusi pengetahuan dan ide manusia
dalam pengetahuan abstraksi,yakni aktivitas rasional dimana seseorang
memperoleh pengetahuan, menurut aristoteles ada 3 abstraksi, yakni abstraksi
fisis, matematis dan metafis.________sehingga dunia barat menemukan titik
kebenaran dalam pengetahuan hingga muncul berbagai tokoh penelitian dalam
menyibak dimensi-dimensi metafis dan stoisis.
B. Lahirnya
Filsafat timur
Kemunculan filsafat timur mealahirkan
kebudayaan dan perikemanusiaan yang erat hubungannya dengan keadaan alam dan
masyarakat, yakni pada masa periodesasi Filsafat cina yang dibagi dalam empat
periode yakni : zaman kuno (600-200 SM) ,zaman pembauran (200-1000 SM), zaman
neo-konfusisme (1000-1900), dan zaman modern(1900- sekarang) yang melahirkan
berbagai ilmu pengetahuan.
C. Sekelumit
sejarah Filsafat Islam
Pemikiran dalam filsafat islam dimulai
sekitar pada tahun 700 M[13],
dan periode ini sering disebut periode Skolastik sampai pada tahun 1450.
Filsafat Islam telah memberi kontribusi yang besar dalam perkembangan ilmu
pengetahuan, Skolastik merupakan filsafat yang berusah memecahkan secara
rasional mengenai persoalan-persoalan logika,sifat ada,kebendaan kerohanian,
dan akhlak dengan tetap menyesuaikan dengan dokumen tuhan( Kitab suci
Al-qur’an).yang ditandai dekade Mutakallimin dan dekade filsafat Islam. Dengan
kedua dekade tersebut melahirkan ratusan ilmuan dalam spesialisasi yang
berbeda.
Kontribusi Filsafat islam sampai saat
sekarang masih dinikmati oleh dunia.
REFERENSI BUKU BACAAN
- Surajiyo , Ilmu filsafat suatu pengantar ((Jakarta : PT.Bumi aksara,2009)
- Poeddjawijatna, Pembimbing Kearah Alam Filsafat( Jakarta :PT Bina Aksara, 1988)
- Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu(PT.Raja Grapindo, 2004)
- Jujun S. Sumantri,Filsafat Imu( PT.Pancaranintan Indraghaha,Jakarta 2007)
- Poespoprodjo dkk,Logika(ilmu menalar). Bandung : Pt Karya.
- E-book, Paul edwars, knowledge is justified true belief,New York: macmillan publishing,1972
- Soemargono,Soejono Filsafat Ilmu Pengetahuan( Yogyakarta:Nurcahaya,1983)
[1] Poedjawijatna, Pembimbing
Kearah Alam Filsafat (Jakarta:PT Bina Aksara,1987) cet.7, hlm 23
[2] Amsal Bakhtiar, Filsafat
Ilmu ( Jakarta: PT Grafindo Persada 2004) hlm 85
[3] E-book, Paul edwars, knowledge
is justified true belief,(New York: macmillan publishing,1972) vol 3
[4] Sidi Gazalba, Sistematika
Filsafat,( Jakarta: Bulan Bintang,1992),cet 1 hlm 4
[5] Jujun s. suriasumantri, filsafat
ilmu ( Jakarta,pustaka sinar harapan) hlm 96
[6] Surajiyo, Ilmu Filsafat suatu pengantar (Jakarta : PT.Bumi
aksara,2009) hlm 26
[7] Amsal bakhtiar, ibid.
hlm 87
[8] Naggut dalam bahasa kerinci bermakna
; Kakek – yang dituakan, tanpa naggut seorang ibu/bapak tidak aka n ada, penulisan naggut dalam hal ini penulis
menunjukkan pada tokoh filsafat yakni. Plato dan Aristoteles. Yang telah
meletakkan dasar-dasar berpijak para filsuf sampai saat ini.tanpa kehadiran
mereka mungkin tak akan berkembangnya pemikiran filsafat.
[9] Surajiyo ibid, hlm 61
[10] Suriya, Ibid hlm 74
[11] Amsal bakhtiar,filsafat ilmu(
Jakarta: PT.Raja Grapindo, 2004) hlm 123
[12] Ab Ibid, hlm 123
[13] Surajiyo, ibid, hlm 171
Tidak ada komentar:
Posting Komentar