Selasa, 01 Januari 2013

Filsafat Ilmu


DEFINISI PENGETAHUAN:
 Jenis pengetahuan Manusia, pembagian Ilmu Pngetahuan
 & Sejarah perkembangan Ilmu Pengetahuan

Oleh : K H A I R I,S.PdI
 
PENDAHULUAN
A.          Latar belakang

Manusia, Dalam melangsungkan kehidupannya diatas dunia ini manusia dituntut agar mampu mengembangkan potensi tuhan yang telah dikaruniakan pada dirinya yakni akal dan fikiran sehingga ia mampu berinteraksi dengan alam.
Dalam dokumen Tuhan, manusia telah dipatrikan untuk mengolah dan megusai alam dunia ini untuk melangsungkan kehidupannya selaku khalifah fil ard, dalam mengeksplorasikan interaksi manusia dengan alam ini manusia dituntut untuk memahami dan menggali potensi-potensi alam melalui pengetahuan (science).
Berbicara mengenai science sudah barang tentu menghendaki kebenaran secara langsung dalam dirinya sendiri sehingga melahirkan putusan yang benar dan mutlak. Pengetahuan berkembang dari rasa ingin tahu manusia,  karena manusia merupakan satu-satunya makhluk tuhan yang mengembangkan pengetahuan secara sungguh-sungguh. Binatang juga mempunyai pengetahuan, namun keterbatasannya bersifat terbatas(survival). Salah satu tokoh tokoh ilmuan yang telah mencoba mengembangkan potensi tuhan dalam dirinya ialah: Thales (624-548)[1] yang proses penjelajahan intelektualnya menghasilkan prodak pengetahuan inti sari alam adalah air, walaupun konsep pengetahuannya mengalami perkembangan namun usaha pembuktiannya telah melahirkan dasar pengetahuan.
Dalam makalah ini penulis akan mencoba untuk mengulas tentang definisi pengetahuan: Jenis pengetahuan dan perkembangan Ilmu pengetahuan yang berasal dari beberapa sumber. Dan akan dikaji secara teoritis dan akuntabel bersama rekan-rekan Mahasiswa semester  I Pasca Sarjana IAIAN STS Jambi, semoga makalah ini memberi mamfaat bagi penulis sendiri dan juga bagi semua pembaca.







  1. PEMBAHASAN

a.              Definisi pengetahuan

            Secara etimologi pengetahuan berasal dari bahasa inggris : knowledge –pengetahuan[2], dalam Encylopedia of filosolophy pengetahuan ialah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief).[3]
            Sementara secara terminology: menurut Sidi Gazalba- pengetahuan ialah yang diketahui atau pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu adalah proses dari pengenalan,sadar,insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah isi fikiran[4].Pengetahuan dapat kita tinjau dari yang memberikan pengetahuan tersebut. Dalam hal wahyu dan intuisi,secara implisit kita mengetahui bahwa wahyu dan intuisi adalah sumber pengetahuan. Dengan wahyu maka kita mendapatkan pengetahuan lewat keyakinan.
            Dalam penalaran untuk melakukan kegiatan analisis maka kegiatan penalaran hanya merupakan merupakan metodologis berpikir tertentu[5].
Dalam kamus filsafat di eksplenation bahwa pengetahuan (knowledge) adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadaran sendiri. Sementara Surajiyo dalam bukunya ilmu filsafat suatu pengantar  berkomentar : “
Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala tindakan manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya, hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu[6]
           
*Dari beberapa definisi pengetahuan menurut para pakar diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa pengetahuan merupakan sebuah penalaran yang diproseskan manusia melalui akal fikirannya sehingga menghasilkan sebuah ilmu pengetahuan yang komplik dan logis dan menghasilkan sebuah prodak ilmu pengetahuan yang ilmiah.


b.            Jenis-jenis pengetahuan manusia

Dalam konsep filsafa ilmu, setiap jenis pengetahuan memiliki cirri-ciri spesifik berkenaan tentang apa ontology, bagaimana epistimologi dan untuk apa aksiologi pengetahuan tersebut disusun. Ketiga landasan ini Saling terkoneksi; jadi ontology  berbicara tentang epistimologi ilmu dan epistimologi ilmu terkait dengan aksiologi ilmu dan sebagainya.
Berangkat dari pengetahuan adalah kebenaran dan kebenaran itu adalah pengetahuan, maka  didalam aspek kehidupan manusia memiliki beberapa pengetahuan dan kebenaran. Burhanudin salam mengklasifikasikan bahwa pengetahuan manusia ada empat jenis, yaitu :

1.      Pengetahuan biasa ( common sense ) dan sering diartikan dengan good sense,dimana seseorang memiliki sesuatu dan ia menerima secara baik. Semua orang menyebutkan sesuatu itu merah karena memang itu merah,benda itu panas : memang dirasakan panasnya sehingga sampai seseorang pada keyakinan secara umum tentang sesuatu dan mereka akan berpendapat semuanya,common sense diperoleh dari pengalaman sehari-hari,seperti makanan dapat memuaskan rasa lapar,musim kemarau akan mengeringkan sawah tadah hujan,dan sebagainya.
2.      Pengetahuan Ilmu, yaitu sebagai terjemahan dari science.dalam pengertian sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam, yang sifatnya kuantitatif dan objektif.[7] Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha mengorganisasikan dan mensistematisasikan commonsense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan manusia dengan pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan metode.
3.      Pengetahuan filsafat, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat kontempaltif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalam kajian tentang sesuatu dengan luas dan mendalam. Sehingga ilmu tadinya kaku dan tertutup menjadi longgar kembali.

4.      Pengetahuan Agama, yakni pengetahuan yang hanya diperoleh dari tuhan dan para utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini setiap pemeluk agama. Pengetahuan Agama mengandung beberapa hal yang pokok, yaitu ajaran tentang cara berinteraksi dengan tuhan, yang sering kita sebut hubungan vertical, cara berhubungan dengan manusia sering disebut hubungan horizontal. Dan juga pengetahuan ini memberikan informasi tentang hari akhir.

Nanggut filsafat[8] kita, juga mengidentifakasikan jenis-jenis pengetahuan manusia kedalam 4 tingkatan yakni :

1.      Pengetahuan Eikasia ( Khayalan)
Tingkatan yang paling rendah yang disebut eikasia yakni pengetahuan yang objeknya berupa bayangan atau deskriptif yang pengetahuan ini berhubungan dengan kesenangan atau kesukaan serta kenikmatan manusia yang berpengetahuan.pengetahuan yang menghayalkan manusia bahwa dirinya pada saat tertentu ingin memiliki rumah besar, mobil dan sebagainya yang kekuatan hayalnya membawa manusia dalam keadaan sadar dan menganggap betul-betul ada pada kenyataan.
2.      Pengetahuan Pistis ( subtansial)
            Tingkatan pengetahuan ini adalah pengetahuan mengenai hal-hal yang konkrit dalam dunia kenyataan dan dapat diindrai secara langsung. Objek pengetahuan ini biasa disebut zooya karena isi pengetahuannya mendekati suatu keyakinan (kepastian yang bersifat pribadi atau subjektif).
3.      Pengetahuan Dianoya (Matematika)
            Pengetahuan ini adalah tingkatan yang ada di dalamnya sesuatu yang tidak hanya terletak pada pakta atau objek yang tampak,tetapi juga terletak pada bagai mana cara berfikir, seperti yang di tuturkan oleh naggut kita Plato tentang pengetahuan ini adalah para ahli matematika atau geometri,dimana objeknya adalah matematik yang diselidiki dengan akal budi.
4.      Pengetahuan Noesis ( filsafat)
            Pengetahuan ini merupakan pengetahuan tertinggi,yang objeknya arche, yakni prinsip-prinsip utama yang mencakut epistimologi dan metafisik. Prinsip ini biasa disebut “IDE”. Plato menerangkan tentang pengetahuan ini adalah hampir sama dengan pengetahuan piker,tetapi tidak menggunakan system matematik, melainkan dengan fikiran yang sungguh-sungguh abstrak.[9]

*Dari uraian diatas dapat penulis tarik kesimpulan dari jenis pengetahuan manusia memiliki type dan tingkatan yang berbeda dalam merangsang akal budi manusia untuk mengembangkan potensi dirinya yang telah dikaruniai oleh tuhan sehingga manusia dapat menginterpretasikan dalam kehidupannya untuk selalu berinteraksi dengan alam nyata melalui alam fikiran filsafat, sehingga melangsungkan kehidupannya dengan subtansi pengetahuan yang benar yakni pembenaran akan kehadiran tuhan dalam hidupnya.

  1. Pembagian ilmu pengetahuan.
Klasifikasi ilmu pengetahuan mengalami perkembangan dan perubahan yang singkron dengan perkembangan zaman, disini penulis akan mengulas beberapa pandangan tentang pembagian ilmu pengetahuan, sebagai berikut:
-          Cristian Wolf mengklasifikasikan ilmu pengetahuan kedalam 3 kelompok besar yakni : Ilmu pengetahuan empiris, Ilmu pengetahuan matematika, dan filsafat
Klasifikasi ilmu ilmu pengetahuan tersebut dapat dikemaskan sebagai berikut,
A.    Ilmu Pengetahuan empiris ;
1.      Kosmologis empiris
2.      Psikologis empiris
B.     Matematika :
1.      Murni,aritmatika,geometri,aljabar
2.      Campuran : mekanika, dll
C.     Filsafat :
1.      Spekulatif
a.                               Umum – ontology
b.      Khusus : Psikologi,kosmologi,teologi

Klasifikasi Ilmu pengetahua menurut Karl Raimund Popper mengklasifikasi ilmu pengetahuan ke dalam tiga dunia, yaitu : dunia 1, dunia 2 dan dunia 3
            *dunia 1 merupakan kenyataan fisis dunia
            * dunia 2 adalah kejadian dan kenyataan fsikis dalam diri manusia
* dunia 3 hanya ada selama dihayati, yaitu karya dan penelitian ilmiah, dalam studi yang  sedang berlangsung,membaca buku, dalam ilham yang sedang mengalir dalam diri seniman, dan penggemar seni yang sedang mengadaikan adanya suatu kerangka. Menurut popper dunia 3 itu mempunyai kedudukan sendiri dan tidak terpaut pada dunia 1 dan dunia 2[10]

Sementara AL-ghazali secara filosofis membagi ilmu pengetahuan kedalam Ilmu syar’iyyah dan Ilmu Aqliyyah, terakhir Al-ghazali menyebutkan ilmu ghair syar’iyyah[11]. Quthb al-Din juga membagi ilmu pengetahuan yakni ulum hikmy dan ulum ghair hikmy. Ilmu nonfilosofis menurutnya pandangan sinonom dengan ilmu relegius karena ilmu tersebut berkembang dalam suatu peradaban yang memiliki syari’ah (hokum wahyu)[12]
Dr.Muhammad Al-bahi membagi ilmu dari segi sumbernya terbagi menjadi dua yakni : Ilmu yang bersumber dari tuhan, dan ilmu yang bersumber dari manusia___Al-jarjani   juga menggklasifikasi ilmu pengetahuan menjadi 2 jenis yakni: Ilmu Qadim dan Ilmu hadits( Baru).

Analisa penulis dalam pembagian jenis ilmu pengetahuan diatas dapat dikonformulasikan dalam 2 bagian besar yakni : ilmu yang bersumber dari dokumentasi Tuhan yakni meliputi semua cabang ilmu pengetahuan baik pengetahuan Al-addin  maupun ilmu pengetahuan Al-addunya, dan kemudian Ilmu Pengetahuan yang bersumber atas inspirasi manusia dalam mengembangkan akal budi dalam menangkap pesan-pesan tuhan dalam menginterpretasikan nilai-nilai Qur’ani.

D.          Historis Perkembangan Ilmu Pengetahuan
              Menelusuri jarum-jarum sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dalam makalah ini penulis akan mengulas 3 dekade perkembangan Ilmu pengetahuan manusia, 3 dekade tersebut meliputi sejarah filsafat barat,filsafat timur dan sekelumit filsafat Islam,

A.  Sejarah Filsafat Barat
     Kehadiran filsafat barat dilatar belakangi lahirnya filasafat yunani yang memberi kontribusi pengetahuan dan ide manusia dalam pengetahuan abstraksi,yakni aktivitas rasional dimana seseorang memperoleh pengetahuan, menurut aristoteles ada 3 abstraksi, yakni abstraksi fisis, matematis dan metafis.________sehingga dunia barat menemukan titik kebenaran dalam pengetahuan hingga muncul berbagai tokoh penelitian dalam menyibak dimensi-dimensi metafis dan stoisis.
B.  Lahirnya Filsafat timur
         Kemunculan filsafat timur mealahirkan kebudayaan dan perikemanusiaan yang erat hubungannya dengan keadaan alam dan masyarakat, yakni pada masa periodesasi Filsafat cina yang dibagi dalam empat periode yakni : zaman kuno (600-200 SM) ,zaman pembauran (200-1000 SM), zaman neo-konfusisme (1000-1900), dan zaman modern(1900- sekarang) yang melahirkan berbagai ilmu pengetahuan.
C.  Sekelumit sejarah Filsafat Islam
     Pemikiran dalam filsafat islam dimulai sekitar pada tahun 700 M[13], dan periode ini sering disebut periode Skolastik sampai pada tahun 1450. Filsafat Islam telah memberi kontribusi yang besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan, Skolastik merupakan filsafat yang berusah memecahkan secara rasional mengenai persoalan-persoalan logika,sifat ada,kebendaan kerohanian, dan akhlak dengan tetap menyesuaikan dengan dokumen tuhan( Kitab suci Al-qur’an).yang ditandai dekade Mutakallimin dan dekade filsafat Islam. Dengan kedua dekade tersebut melahirkan ratusan ilmuan dalam spesialisasi yang berbeda.
     Kontribusi Filsafat islam sampai saat sekarang masih dinikmati oleh dunia.


REFERENSI BUKU BACAAN


  • Surajiyo , Ilmu filsafat suatu pengantar ((Jakarta : PT.Bumi aksara,2009)
  • Poeddjawijatna, Pembimbing Kearah Alam Filsafat( Jakarta :PT Bina Aksara, 1988)
  • Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu(PT.Raja Grapindo, 2004)
  • Jujun S. Sumantri,Filsafat Imu( PT.Pancaranintan Indraghaha,Jakarta 2007)
  • Poespoprodjo dkk,Logika(ilmu menalar). Bandung : Pt Karya.
  • E-book, Paul edwars, knowledge is justified true belief,New York: macmillan publishing,1972
  • Soemargono,Soejono Filsafat Ilmu Pengetahuan( Yogyakarta:Nurcahaya,1983)





[1] Poedjawijatna, Pembimbing Kearah Alam Filsafat (Jakarta:PT Bina Aksara,1987) cet.7, hlm 23
[2] Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu ( Jakarta: PT Grafindo Persada 2004) hlm 85
[3] E-book, Paul edwars, knowledge is justified true belief,(New York: macmillan publishing,1972) vol 3
[4] Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat,( Jakarta: Bulan Bintang,1992),cet 1 hlm 4
[5] Jujun s. suriasumantri, filsafat ilmu ( Jakarta,pustaka sinar harapan) hlm 96
[6] Surajiyo, Ilmu Filsafat suatu pengantar (Jakarta : PT.Bumi aksara,2009) hlm 26
[7] Amsal bakhtiar, ibid. hlm 87
[8] Naggut dalam bahasa kerinci bermakna ; Kakek – yang  dituakan,  tanpa naggut seorang  ibu/bapak tidak aka n ada,  penulisan naggut dalam hal ini penulis menunjukkan pada tokoh filsafat yakni. Plato dan Aristoteles. Yang telah meletakkan dasar-dasar berpijak para filsuf sampai saat ini.tanpa kehadiran mereka mungkin tak akan berkembangnya pemikiran filsafat.
[9]  Surajiyo ibid, hlm 61
[10] Suriya, Ibid hlm 74
[11] Amsal bakhtiar,filsafat ilmu( Jakarta: PT.Raja Grapindo, 2004) hlm 123
[12] Ab Ibid, hlm 123
[13] Surajiyo, ibid, hlm 171

Tidak ada komentar:

Posting Komentar